7 Desember 2025

Kades Tepian Indah Protes PHK Sepihak, PT AE Sebut Ada Unsur KDRT karena Judi Online

LINTAS Time – Pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak oleh PT. Anugerah Energitama (AE) terhadap salah satu karyawannya di Kecamatan Bengalon, Kutai Timur, menuai sorotan tajam dari Kepala Desa Tepian Indah, Quirinus Parwono Rasi.

“Saya merasa miris dengan perusahaan PT. Anugerah Energitama yang berada di wilayah Kecamatan Bengalon ini. Terlalu banyak persoalan PHK yang tidak didahulukan dengan pembinaan,” kata Quirinus, Rabu (7/5/2025).

Menurutnya, langkah yang diambil perusahaan terkesan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan serta tidak mengindahkan peran pemerintah desa.

“Bahkan saya sebagai kepala desa pun memberikan saran, itu tidak didengar. Bahkan bisa saja terjadi, saran dari pemerintah desa itu dibuang,” ujarnya.

Quirinus menilai persoalan yang menimpa warganya merupakan masalah pribadi yang tidak berdampak langsung terhadap perusahaan.

“Kesalahan itu kesalahan keluarga, kesalahan privasi di dalam rumah. Meski di lingkungan perusahaan, tapi tidak terlalu merugikan secara ekonomis. Seharusnya hal-hal seperti ini bisa dibina,” jelasnya.

Ia pun berencana mengambil langkah serius. “Saya akan agendakan waktu untuk bertemu di kantor Anugerah. Saya akan mau berbicara,” tegasnya.

Ia bahkan menyatakan kesiapan untuk turun langsung memimpin aksi jika diperlukan.

“Saya sendiri yang akan memimpin aksi tersebut,” tegasnya lagi.

Quirinus turut menyoroti kondisi istri dari karyawan yang terkena PHK, yang sedang hamil besar.

“Yang mirisnya lagi, istri yang bersangkutan itu dalam keadaan hamil besar. Ketika mereka di PHK langsung, bagaimana nasib istrinya yang sebentar lagi akan melahirkan?” katanya prihatin.

Menanggapi hal itu, pihak PT AE melalui HRD-nya, Aziz, memberikan penjelasan bahwa keputusan PHK diambil karena adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh karyawan tersebut.

“Yang bersangkutan ini ketika kami konfirmasi sebelumnya memang sering melakukan KDRT. Dia sendiri mengakui melakukan pemukulan terhadap istrinya. Alasannya karena kalah judi online,” ungkap Aziz dalam pernyataan terpisah.

Ia menambahkan, insiden terakhir terjadi saat sang istri meminta uang untuk keperluan pemeriksaan kehamilan namun berujung pada kekerasan.

“Ditendang dan jilbabnya ditarik. Istrinya sampai lari keluar rumah ke tempat karyawan lain,” kata Aziz.

Perusahaan mengaku telah memberi pembinaan sebelumnya dan menegaskan keputusan PHK diambil demi kenyamanan seluruh karyawan.

“Sudah kami edukasi, kalau tidak terima silakan tempuh jalur yang sesuai. Tapi karena ini menyangkut kenyamanan bersama… maka kami ambil tindakan tegas,” tuturnya.

Aziz juga membantah anggapan bahwa PHK dilakukan tanpa prosedur pembinaan. “Itu tidak benar. Kami selalu melakukan sosialisasi dan edukasi lewat induksi dan apel pagi,” tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini