19 Juli 2025

Pesona Pulau Miang Tersaji dalam Film Pendek “Berlayar Bersama Bapak”

Keindahan alam Pulau Miang, sebuah destinasi yang jarang tersentuh oleh sorotan media, kini menjadi pusat perhatian berkat film pendek “Berlayar Bersama Bapak.” Film yang disutradarai oleh Retno Krismayanti ini tidak hanya mengangkat kisah mengharukan tentang hubungan ayah dan anak, tetapi juga menampilkan pesona alam bawah laut dan kehidupan masyarakat setempat yang harmonis dengan alam.

Dengan durasi 30 menit, “Berlayar Bersama Bapak” menceritakan perjalanan emosional seorang ayah yang mengajarkan anaknya tentang kehidupan, sekaligus menggambarkan keseharian masyarakat Pulau Miang yang hidup sederhana, namun kaya akan nilai-nilai kebersamaan dan keindahan alam. Film ini menonjolkan kehangatan keluarga dan menggugah penonton untuk lebih mencintai alam serta menghargai hubungan kekeluargaan.

Pulau Miang, yang dikenal dengan pesona bawah lautnya yang luar biasa, menjadi latar yang sempurna untuk menyampaikan pesan film ini. Keindahan alamnya, mulai dari pantai yang menenangkan hingga terumbu karang yang memukau, ditampilkan dengan indah melalui sinematografi yang menggugah. Film ini berhasil menampilkan Pulau Miang bukan hanya sebagai tempat yang menawan, tetapi juga sebagai bagian integral dari cerita yang penuh makna.

Para pemain utama, yang sebagian besar merupakan warga Pulau Miang sendiri, membawa karakter mereka dengan penuh naturalitas. Keterlibatan masyarakat lokal dalam film ini menjadikan cerita lebih autentik, membawa kesan yang mendalam pada penonton. Sosok Risky, Saizha Hazazi, dan Imaludin menjadi representasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat Pulau Miang yang diabadikan dalam film ini.

Sutradara Retno Krismayanti mengungkapkan betapa senangnya ia bisa bekerja dengan masyarakat Pulau Miang yang memiliki bakat alami dalam berakting. “Saya terkesan dengan kemampuan para pemain lokal. Mereka sangat terbuka dan mudah diarahkan, menjadikan proses pembuatan film ini sangat menyenangkan,” ujar Retno.

Film “Berlayar Bersama Bapak” tidak hanya menjadi tontonan yang menyentuh hati, tetapi juga berfungsi sebagai jendela untuk lebih mengenal dan mengapresiasi keindahan Pulau Miang. Melalui karya ini, masyarakat Kutai Timur berharap dapat lebih banyak memperkenalkan potensi wisata dan budaya daerah mereka, serta menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya.

Diharapkan film ini dapat menjadi titik awal untuk menggali lebih dalam keindahan alam dan budaya yang ada di Kutai Timur, dan mengundang lebih banyak perhatian terhadap potensi wisata yang dimiliki daerah ini.(IM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini